Sehari dua ini kita dikejutkan kembali dengan banjir, ribut dam hujan yang lebat. Apabila air sungai melimpah ruah akibat daripada hujan yang mencurah-curah, kesannya tidak hanya pada yang membuat maksiat kepada Allah, tetapi kepada semua yang berada di kawasan itu. Tidak ada siapa pun berkecuali. Bagi yang beriman akan mudah melihat satu musibah itu sebagai ujian penambah iman. Tapi bagi yang kurang imannya, akan menganggap semua kejadian musibah itu hanyalah malapetaka yang dahsyat tanpa ada tanda-tanda penambahan iman. Bagi mereka, itu semua 'kejadian alam'.
Dari hadis ini kita tahu, jika tidak kita usahakan untu mengislahkan masyarakat, andai mereka bersetuju untuk meggali lubang dibawah kapal, maka semuanya akan binasa.
"Maka masing-masing Kami binasakan dengan sebab dosanya, iaitu di antaranya ada yang Kami hantarkan angin ribut menghujaninya dengan batu; dan ada yang dibinasakan dengan letusan suara yang menggempakan bumi; dan ada yang Kami timbuskan dia di bumi; dan ada pula yang Kami tenggelamkan di laut. Dan (ingatlah) Allah tidak sekali-kali menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri sendiri."
(Al-'Ankabuut 29:40)
"Atau patutkah kamu merasa aman (tidak takut) kepada Allah yang pusat pemerintahanNya di langit itu: menghantarkan kepada kamu angin ribut yang menghujani kamu dengan batu; maka dengan itu, kamu akan mengetahui kelak bagaimana buruknya kesan amaranKu?" (Al-Mulk 67:17)
"Dan Kami telah menurunkan dari awan, air (hujan) yang mencurah-curah..."(An-Naba' 78:14)
No comments:
Post a Comment