Wednesday, June 27, 2012
kurang siuman? Tidak siuman?
Kelmarin terbaca berita tentang seorang bapa yang membunuh anaknya yang kurang siuman kerana suka berjalan dalam keadaan bogel. Bapanya membunuh anaknya dengan begitu kejam sekali! Menikam mata anaknya dengan batang kayu dan menjolok mulut anaknya juga dengan batang kayu!
Siapakah sebenarnya yang tidak siuman? Samakah tidak siuman dengan kurang siuman? Kalau ikut pemahaman diri ini. Kurang siuman bermakna kurang sini sikit, sana sikit. Tapi kalau tidak siuman bermakna langsung tidak ada apa-apa! (terjemahan sendiri).
Siapakah yang patut disalahkan? Anak yang kurang siuman, bapa yang tidak siuman, syaitan yang sentiasa siuman (kalau dia tak siuman, mana mungkin dapat menggoda manusia yang siuman), atau suasana?
Entahlah... apa itu siuman???? hmm...
Sedekah punca bahagia...
Sedekah
memberi keberkatan pada harta.
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
“Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti
akan Allah tambahkan kewibawaan baginya.” (HR.
Muslim, no. 2588)
Apa
yang dimaksud hartanya tidak akan berkurang? Dalam Syarh Shahih Muslim, An
Nawawi menjelaskan:
“Para
ulama menyebutkan bahawa yang dimaksud disini mencakupi 2 perkara:
Pertama,
iaitu hartanya diberkati dan dihindarkan dari bahaya. Maka pengurangan harta
menjadi ‘dibayar’ ditutupi oleh berkat yang tidak dapat dilihat.
Kedua,
jika secara zatnya harta tersebut berkurang, maka pengurangan tersebut ‘dibayar’
ditutupi pahala yang diperoleh, dan pahala ini dilipatgandakan sampai berkali
ganda banyaknya.
Allah
melipatgandakan pahala orang yang bersedekah.
Allah
Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik
lelaki mahupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik,
niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka
pahala yang banyak.” (Qs. Al Hadid: 18)
Terdapat
pintu surga yang hanya dapat dimasuki oleh orang yang bersedekah.
“Orang memberikan menyumbangkan dua
harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh salah satu dari pintu surga:
“Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan”. Jika ia berasal dari
golongan orang-orang yang suka mendirikan solat, ia akan dipanggil dari pintu
solat, yang berasal dari kalangan mujahid, maka akan dipanggil dari pintu
jihad, jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari
pintu sedekah.” (HR. Bukhari no.3666,
Muslim no. 1027)
Sedekah
akan menjadi bukti keimanan seseorang.
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sedekah adalah bukti.” (HR. Muslim no.223)
An
Nawawi menjelaskan: “iaitu bukti kebenaran imannya. Oleh kerana itu sedekah
dinamakan demikian kerana merupakan bukti dari Shidqu Imanihi (kebenaran
imannya)”
Sedekah
dapat membebaskan dari siksa kubur.
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sedekah
akan memadamkan api siksaan di dalam kubur.” (HR. Thabrani, di shahihkan
Al Albani dalam Shahih At Targhib, 873)
Sedekah
dapat mencegah peniaga melakukan maksiat dalam jual-beli
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
“Wahai para pedagang, sesungguhnya syaitan dan dosa keduanya hadir dalam
jual-beli. Maka hiasilah jual-beli kalian dengan sedekah.” (HR. Tirmidzi
no. 1208, ia berkata: “Hasan shahih”)
Thursday, June 21, 2012
Ramadhan Goals
Ramadhan semakin menghampiri. Bulan yang penuh keberkatan dan penuh kerahmatan. Bulan dimana pahalanya hanya menjadi milik Allah untuk berikan kepada hambaNYA mengikut level amalan Ramadhan mereka sendiri. Bulan dimana ketaqwaan patutnya menjadi milik kita. Disharekan satu article dari "Friday Nasihah", semoga bermanfaat
1. Eat, drink and be moderate
Almost all of us do it - once Iftar time hits, we just keep plowing food and drink into our mouths till it's hard to move afterwards. And those of us who do it know this is totally contrary to the spirit of Ramadan, through which we're supposed to learn self-control not self-indulgence. Let's try to stick to the Prophetic rule on eating: fill our stomachs with one-third food, one-third water and one-third breathing space, even in Ramadan.
2. Give a dollar a day in charity...or five or ten
The Prophet Muhammad, peace and blessings be upon him, was always generous but even more so in Ramadan. Let's open our hearts and dig a little deeper in our wallets this year. Even less than a dollar a day adds up. Whatever you can give, it's the intention that counts.
3. Go to Tarawih prayers
Post-Iftar, the first urge is to sleep after an exhausting day. But try your best to head out to the mosque for Tarawih prayers. Praying alone is wonderful, but doing it in congregation is fantastic. The community spirit is part of Ramadan's blessings. Don't miss it this year. If going every day is not possible, try going at least one week.
4. Go on a technology diet
Even if you work in the IT industry, you can do this. Avoid checking personal email and surfing the web during your fast. After Iftar, instead of plopping yourself in front of the screen, go to Tarawih. The same goes for the television. The point is to try to give our full attention to spiritual elevation this month.
5. Read 5 minutes of Quran a day...just five, not more, not less
Even if you feel you've got absolutely no time, set a timer or the alarm on your cell phone and find a relatively quiet place. You can read the first page of the Quran you open or follow a sequence. The choice is yours. The point is simply to connect with God through His revelation in the month of the Quran.
6. Forgive everyone who has hurt you
Still got a festering wound from the fight with your friend last year? Still upset about something your spouse said during a heated argument? Or are you still bitter about the way your parents sometimes treated you as a kid? Let go of the anger and pain this Ramadan and forgive those who have hurt you. Forgiving someone is not only good for the body, but it's also great for the soul. And in Ramadan, ten days of which are devoted to Allah's forgiveness, shouldn't we lesser beings forgive too?
If you find it very difficult to forgive everyone, forgive at least three people.
Compiled From:
"10 great goals for this Ramadan" - SoundVision.com
Ramadan Goals
Cool Tips!
1. Eat, drink and be moderate
Almost all of us do it - once Iftar time hits, we just keep plowing food and drink into our mouths till it's hard to move afterwards. And those of us who do it know this is totally contrary to the spirit of Ramadan, through which we're supposed to learn self-control not self-indulgence. Let's try to stick to the Prophetic rule on eating: fill our stomachs with one-third food, one-third water and one-third breathing space, even in Ramadan.
2. Give a dollar a day in charity...or five or ten
The Prophet Muhammad, peace and blessings be upon him, was always generous but even more so in Ramadan. Let's open our hearts and dig a little deeper in our wallets this year. Even less than a dollar a day adds up. Whatever you can give, it's the intention that counts.
3. Go to Tarawih prayers
Post-Iftar, the first urge is to sleep after an exhausting day. But try your best to head out to the mosque for Tarawih prayers. Praying alone is wonderful, but doing it in congregation is fantastic. The community spirit is part of Ramadan's blessings. Don't miss it this year. If going every day is not possible, try going at least one week.
4. Go on a technology diet
Even if you work in the IT industry, you can do this. Avoid checking personal email and surfing the web during your fast. After Iftar, instead of plopping yourself in front of the screen, go to Tarawih. The same goes for the television. The point is to try to give our full attention to spiritual elevation this month.
5. Read 5 minutes of Quran a day...just five, not more, not less
Even if you feel you've got absolutely no time, set a timer or the alarm on your cell phone and find a relatively quiet place. You can read the first page of the Quran you open or follow a sequence. The choice is yours. The point is simply to connect with God through His revelation in the month of the Quran.
6. Forgive everyone who has hurt you
Still got a festering wound from the fight with your friend last year? Still upset about something your spouse said during a heated argument? Or are you still bitter about the way your parents sometimes treated you as a kid? Let go of the anger and pain this Ramadan and forgive those who have hurt you. Forgiving someone is not only good for the body, but it's also great for the soul. And in Ramadan, ten days of which are devoted to Allah's forgiveness, shouldn't we lesser beings forgive too?
If you find it very difficult to forgive everyone, forgive at least three people.
Compiled From:
"10 great goals for this Ramadan" - SoundVision.com
Monday, June 18, 2012
Kita... apa yang kita fikirkan!
Terdengar celoteh ustaz (ustaz apa ya?) dalam program 'motivasi pagi' (dengar ulangan petang) bercerita tentang tindakan/emosi kita kadangkala bergantung kepada apa yang kita fikirkan. Ustaz bercerita tentang kisah seorang anak yang sedang mengadap makanan bersama keluarganya. Dia diminta oleh keluarganya untuk keluar dan mengambil satu barang. Dalam keadaan teragak-agak kerana merasakan "kalau pergi nanti, habis la makanan ni di makan oleh semua orang! Mereka mesti tak tunggunya aku kalau bab makan ni!", selepas dipujuk dan dijanji pergilah juga sianak tadi. Setelah lama menunggu, tak pulang-pulang lagi si anak, disebabkan terlalu lama dan lapar, ahli keluarga tadi mengambil keputusan untuk makan dulu sebelum si anak pulang. Ketika ahli keluarganya nak mula makan, tiba-tiba si anak melompak keluar dari tempat persembunyiannya dengan berkata "Tengok, aku dah kata, korang akan makan tanpa tunggu aku punya!" Rupanya dia tidak pergi langsung mengambil barang yang diminta sebaliknya bersembunyi untuk melihat benar ke tidak berlaku seperti apa yang difikirkannya! Apa yang difikirkannya itu berlaku kerana salah dirinya sendiri!
Jika sesuatu yang berlaku berulang-ulang kali kepada kita, fikir-fikirkanlah apakah ianya berlaku kerana itulah apa yang kita fikirkan dan harapkan? kata ustaz lagi. Sesuatu itu berlaku kerana tindakan kita yang memikir dan menanti ianya terjadi seperti apa yang kita fikirkan!
Pening? :-)
Wednesday, June 6, 2012
Secawan air wudu'
Kadang-kadang bila naik kapalterbang yang memakan masa yang lama maknanya melangkaui satu solat ke solat yang lain, ada juga yang mengambil pendekatan untuk tidak solat atau juga ada yang solat tetapi dinamai menghormati waktu. Saya tidak memegang pendapat "solat menghormati waktu" sebagaimana saya berpegang tidak ada "solat qhada". Mana mungkin solat dipandang ringan begitu kerana orang yang sakit pun tidak dibenarkan meninggalkan solat!. Orang yang sakit diminta untuk solat walaupun dengan sekadar isyarat mata! Itu menunjukkan betapa beratnya timbangan solat disisi Allah.
Kenapa ada yang memegang pendapat "solat menghormati waktu"? Satu alasannya kerana kita tidak solat mengadap kiblat.
Saya memegang pada ayat ini apabila bersolat dalam keadaan duduk di dalam kapal terbang tanpa saya perlu cari mana arah kiblatnya.
"Dan Allah jualah yang memiliki timur dan barat, maka kemana sahaja kamu arahkan diri (ke kiblat untuk menghadap Allah) maka disitulah arah yang diredhai Allah; sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmatNya dan limpah kurnianya), lagi sentiasa Mengetahui." Al Baqarah, 2 : 115
Asbabun Nuzul ayat ini (sebab musabab turun ayat ini)
Telah berkata Ibnu Umar: "Pada saat dalam perjalanan dari Makkah menuju Madinah, baginda Rasul saw mengerjakan sembahyang sunah diatas untanya kemana pun arah unta itu, meskipun tidak mengadap kiblat" HR Muslim,Tarmizi dan Nasa'i)
Ada juga yang berkata "macammana nak solat, nak ambil wudu' pun tak boleh atas kapal terbang tu!" Kenapa tak boleh ambil wuduk? Memanglah susah dan sukar kalau bila berwuduk perlu habiskan sebaldi air! Boleh tak ambil wuduk hanya dengan secawan air?
Ketika menunaikan haji tahun lepas, untuk berada dalam keaddan wudu' sepanjang masa bukanlah senang. Untuk ke tandas ketika berada didalam masjidil haram apatah lagi ketika kemuncak waktu haji amatlah susah kerana manusia padat dan sepadat-padatnya kalau bangun kemungkinan untuk masuk semula memanglah tipis. Jadi bagaimana kami berwudu'? Dengan menggunakan sprayer. Spray saja keanggota wudu' apabila terbatal. Jadi kenapa tidak boleh berwudu' hanya dengan secawan air?
Hadis nabi saw yang selalu diulang dengar diradio IKIM mengenai seorang sahabat yang berwuduk, nabi bertanya "pembaziran apakah ini? Apabila kita mengambil wudu' menggunakan air, ianya dikira pembaziran walaupun kita mengambil wudu' di sungai yang mengalir.
Islam itu mudah, janganlah disusahkan.
Kenapa ada yang memegang pendapat "solat menghormati waktu"? Satu alasannya kerana kita tidak solat mengadap kiblat.
Saya memegang pada ayat ini apabila bersolat dalam keadaan duduk di dalam kapal terbang tanpa saya perlu cari mana arah kiblatnya.
"Dan Allah jualah yang memiliki timur dan barat, maka kemana sahaja kamu arahkan diri (ke kiblat untuk menghadap Allah) maka disitulah arah yang diredhai Allah; sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmatNya dan limpah kurnianya), lagi sentiasa Mengetahui." Al Baqarah, 2 : 115
Asbabun Nuzul ayat ini (sebab musabab turun ayat ini)
Telah berkata Ibnu Umar: "Pada saat dalam perjalanan dari Makkah menuju Madinah, baginda Rasul saw mengerjakan sembahyang sunah diatas untanya kemana pun arah unta itu, meskipun tidak mengadap kiblat" HR Muslim,Tarmizi dan Nasa'i)
Ada juga yang berkata "macammana nak solat, nak ambil wudu' pun tak boleh atas kapal terbang tu!" Kenapa tak boleh ambil wuduk? Memanglah susah dan sukar kalau bila berwuduk perlu habiskan sebaldi air! Boleh tak ambil wuduk hanya dengan secawan air?
Ketika menunaikan haji tahun lepas, untuk berada dalam keaddan wudu' sepanjang masa bukanlah senang. Untuk ke tandas ketika berada didalam masjidil haram apatah lagi ketika kemuncak waktu haji amatlah susah kerana manusia padat dan sepadat-padatnya kalau bangun kemungkinan untuk masuk semula memanglah tipis. Jadi bagaimana kami berwudu'? Dengan menggunakan sprayer. Spray saja keanggota wudu' apabila terbatal. Jadi kenapa tidak boleh berwudu' hanya dengan secawan air?
Hadis nabi saw yang selalu diulang dengar diradio IKIM mengenai seorang sahabat yang berwuduk, nabi bertanya "pembaziran apakah ini? Apabila kita mengambil wudu' menggunakan air, ianya dikira pembaziran walaupun kita mengambil wudu' di sungai yang mengalir.
Islam itu mudah, janganlah disusahkan.
Wallahua'lam
Subscribe to:
Posts (Atom)